KARAKTER BERSOSIAL MEDIA KITA DAPAT MEMBENTUK KARAKTER BANGSA
Its been a long time gaes, so happy to back again. Sepertinya ini even kumpul blogger pertama yang gue hadiri sejak pandemi. Undangan temu blogger kali ini datang dari MPR-RI yang rutin mengadakan pertemuan dengan teman-teman blogger dan penggiat sosial media di beberapa daerah termasuk tahun ini Semarang dapat giliran dengan tajuk " Gathring Netijen - Bijak bermedia sosial dalam mewujudkan karakyer bangsa ". Sebelumnya tahun 2017 lalu juga " Gathering Netijen bersama MPR-RI " pernah ke Semarang dan alhamdulilah dapat undangan juga. Jadi lembaga Tinggi Negara yang mengusung empat pilar (Pancasila, Undang Dasar RI tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI) ini rutin melakukan pertemuan dengan para penggiat media sosial selain untuk menggerakan generasi-generasi milenial lebih mencintai Indonesia dengan empat pilar tersebut di atas, juga untuk diskusi terkait peran masing-masing generasi kita dan MPR-RI sendiri dalam mewujudkan -Bangga Menjadi Indonesia-
Bangga menjadi Indonesia ini penting kaitannya dengan bagaimana kita mencintai negara Indonesia dengan segala keunikan, keberagaman suku, bahasa, budaya dan agama termasuk kekayaan alam yang luar biasa harus menjadi landasan kita dalam bersosial dengan bangsa lain bahwa kita punya karakter bangsa yang bersatu dalam keberagaman. Karakter bersosial dengan bangsa lain juga kita terapkan saat bersosil melalui media sosial. Lho kenapa sih kita harus punya karakter di sosial media? ya karena apa yang kita lakukan di sosial media akan mencerminkan siapa kita, termasuk karakter sebuah bangsa. Tahukan beberapa waktu lalu Microsoft mengeluarkan sebuah laporan Digital Civility Index (DCI) dan menyatakan bahwa netizen Indonesia paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Sebagai bangsa yang dikenal dengan budaya ketimuran yang ramah dan sopan santun, mendapat fakta bahwa netizen kita dinilai yang paling tidak sopan terasa menyakitkan ya.
Nah kalau sudah begini masak kita diam aja, enggak dong ya. Kita sebagai generasi perubahan harus mampu mengubah citra bangsa kita dimata dunia termasuk dunia maya. Jadi sudah seharusnya kita mulai belajar bijak dalam menggunakan sosial media termasuk dalam memberikan komentar pada sebuah postingan.

Mengacu pada empat pilar yang diusung MPR-RI yakni Pancasila, Undang-undang Dasar RI tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI sebaiknya beginilah kita dalam menggunakan sosial media,
1. Bersosial Media dengan jiwa Pancasila
Behh, jangan langsung terbebani dengan jiwa pancasila disini yang terkesan berat yak. Sederhana saja, kita maknai pancasilais dengan memasukan nilai-nilai moral pancasila seperti kejujuran, tanggung jawab, toleransi dan menjaga persatuan. Implementasinya dalam bersosial media ya sesederhana bikin konten yang bermuatan dengan kejujuran, bebas di sosial media namun tetap bertanggung jawab dengan menjaga etika dan toleransi saat share dan komentar.
2. Tetap menjaga persatuan dan kedamaian dengan semangat Kebhinekaan
Semangat kebhinekaan ini adalah bentuk semangat yang dilandasi dengan sikap meghargai dan toleransi terhadap perbedaan yang ada di indonesia, seperti perbedaan agama, ras, suku, bahasa. Toleransi ini sudah aku sebut di point satu ya, tapi dengan semangat kebhinekaan walaupun berbeda tapi tetap satu kita bisa framing konten kita tentang bagaimana menggambarkan keberagaman kita pada dunia. Melalui reels instagram atau Tiktok banyak banget sekarang konten-konten dalam bentuk video sederhana yang bisa kita kemas untuk mengenalkan budaya keberagaman indonesia.

Tahu dong video " Wonderland Indonesia " karya Alffy ini yang sempat viral beberapa waktu lalu. Nah inilah yang harusnya kita perbanyak, konten-konten yang menggambarkan keberagaman Indonesia dengan semangat kebhinekaan kita.
3. Semangat Undang-undang Dasar 1945 dan NKRI
Semangat Undang-undang Dasar 1945 dan NKRI disini kita bingkai dengan tetap menjaga kesatuan NKRI dari ancaman hoax yang bisa memecah belah bangsa kita. Thats why bijak bersosial media tidak hanya saat kita bikin konten dan komen saja tapi juga share konten. Usahakan kroscek dulu sebelum share, tapi jika nggak punya waktu atau tidak tahu bagaimana ngeceknya yaudah berhenti di kamu aja.

Salam empat pilar MPR-RI dari kami blogger dan penggiat sosial media area Semarang raya.
1 komentar
Interaksi di media sosial memang tidak boleh sembarangan begitu saja melainkan harus memperhatikan beberapa hal terkait dengan siapa orang yang dihadapi. Apabila berinteraksi dengan teman di media sosial tentunya akan lebih leluasa, akan tetapi apabila Memberikan komentar kepada tokoh tertentu tentunya harus berdasarkan tata cara yang baik. Sangat dianjurkan untuk memahami apa yang disampaikan, kan malu baru Memberikan komentar atau pertanyaan yang sesuai pula. Pertanyaan ataupun komentar yang disampaikan pun harus sopan meskipun tidak kenal di dunia nyata. Hal serupa juga dapat diterapkan kepada orang yang lebih tua. Saat berinteraksi dengan orang yang lebih muda pun juga penting menggunakan bahasa yang halus namun juga dapat dengan mudah dimengerti. travel Semarang Jakarta
BalasHapus