LAST TWO HOURS
LAST
2 HOURS
SUMMARY
A flower cannot blossom
without sunshine, and man cannot live without love – Max Muller
Seseorang
tidak akan benar-benar hidup bahagia tanpa cinta karena sejatinya cinta adalah
pencipta kedamaian dan damai itu pangkal dari kebahagiaan. Cinta itu semacam
penawar racun paling berbisa di dunia. Dia bisa merubah yang sakit jadi sembuh,
yang sedih jadi senang, yang gelisah jadi tenang, yang lemah jadi kuat dan yang
tak mungkin menjadi mungkin.
^^^
“ Apa kau ingin putus dengan ku?”
tiba-tiba Siwon menanyakan itu pada Juwita. Perempuan asal Indonesia yang sudah
sepuluh tahun bekerja di perusahaan tempat Siwon dibesarkan namanya, SM
Entertaiment. Salah satu perusahaan agency artis terbesar di Korea Selatan dan
Siwon adalah salah satu dari sekian banyak artis yang lahir dan dibesarkan di
perusahaan itu melalui sebuah grub idol yang kini sudah mendunia, Super Junior.
Selama sepuluh tahun bekerja, tujuh tahun terahir karier Juwita di SMent sangat
pesat, diawali dari hanya sebagai staff biasa sampai akhirnya menjadi manager
dan produser grub tempat Siwon bernaung. Sudah selama delapan bulan terakhir
mereka menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih kemudian baru satu bulan
terakhir ini mereka mengumumkan hubungan mereka ke media dan para penggemar.
“
Kenapa oppa menanyakan itu pada ku?” Juwita menoleh pada laki-laki disebelahnya yang tengah menatapnya sejak
sampai di Gimpo Airport satu jam yang lalu. Mereka tengah duduk berdampingan di
ruang tunggu untuk menunggu jam
keberangkatan. Siwon akan terbang ke suatu daeraah.
“
Karena aku mencintai mu.”
Juwita
menatap semakin dalam mata Siwon, bingung. “ Kalau oppa mencintai ku lalu
kenapa oppa menanyakan soal putus?”
“ Aku tidak ingin membuat mu terikat
dengan ku yang tidak bisa mendampingi mu selama lebih dari dua tahun nanti.”
Juwita
tersenyum kemudian meraih tangan Siwon dan menggenggamnya erat. “ Aku bisa
menjaga diri dengan baik, percayalah.” Juwita berusaha menguatkan kekasihnya.
“ Semua hal bisa terjadi selama dua
tahun berjalan.”
“ Hey, oppa tidak mempercayai ku?” Juwita
menyeringai. Tawa Siwon pecah melihat wajah Juwita yang dibuat-buat.
“ Begitulah terus, tertawa. Aku suka
melihatnya.” Ucap Juwita. Tidak berkata apapun, Siwon hanya meraih tubuh mungil
Juwita dalam pelukannya. Juwita tidak menolak, hanya menikmati kehangatan tubuh
laki-laki yang akan meningalkannya selama lebih dari dua tahun untuk tugas
negara. Hari ini Siwon akan berangkat ke Bucheon untuk memenuhi kewajibannya
sebagai warga negara Korea yang harus mengikuti wajib militer untuk laki-laki
dewasa dengan maksimal umur 30 tahun. Dan umur Siwon sudah menyentuh angka itu
untuk tahun depan.
“ Wita.” Panggil Siwon lirih sambil
membelai lembut rambut gadisnya.
“ Hemm..” suara Juwita tenggelam di
dada bidang kekasihnya.
“ Apa kau mencintai ku?”
“ Oppa tidak percaya pada ku?”
Juwita mendongak ke atas meliaht wajah Siwon.
“ Lalu kenapa kamu tidak mau menikah
dengan ku?” Siwon menunduk menatap kedua mata Juwita.
“ Kita menikah setelah oppa kembali
dari wamil.”
“Apakah aku masih harus menunggu
selama itu setelah hampir delapan tahun lamanya aku menunggu mu untuk mencintai
ku?”
Juwita
melepaskan diri dari pelukan Siwon, mensejajarkan mukanya dengan muka laki-laki
dihadapannya dan menatap kedua bola mata indahnya.
“ Kenapa oppa tidak pernah
mengatakannya pada ku selama delapan tahun itu?”
“Entahlah
lah,” Siwon mengempaskan nafasnya pelan kemudian tersenyum. “ Aku memang
pengecut karena tidak bisa mengatakan perasaan ku sendiri, aku pecundang karena
mungkin terlalu takut kehilangan fans ku jika aku memacari mu.” Siwon melirik
ke luar ruangan yang sudah ramai dengan para fans nya bahkan sejak Siwon dan
Juwita belum sampai di bandara ini.
“
Apa?” Juwita melotot mendengar kalimat terakhir Siwon. “ Oppa lebih takut
kehilangan fans dari pada kehilangan aku?” pertanyaan Juwita menuntut, tapi
Siwon tau itu pertanyaan becanda. Dia hanya tertawa.
“
Kalau begitu pacari saja fans mu.”
“
Oh bagaimana bisa, fans ku berjuta-juta hampir di seluruh dunia.”
“
Pilih satu diantara mereka.”
“
Aku sudah memilih satu diantara mereka.”
Juwita
melotot kembali mendengar jawaban Siwon. Memilih satu diantara mereka??
“ Siapa?” tanya Juwita ketus.
“
Kamu.” Siwon tersenyum semanis yang dia bisa. “ Katakan bahwa kamu juga ngefans
dengan ku.” Tambahnya.
“
Oh, apakah aku harus?”
Siwon
mengangguk mantap. “ Harus.”
“ Baiklah, aku ngefans sama kamu
oppa.” Balas Juwita kemudian memeluk tubuh Siwon. Juwita menyandarkan kepalanya
pada dada bidang kekasihnya kembali, rasanya nyaman sekali. Siwon mempererat
pelukannya sambil mencium pucuk kepala Juwita. Suara-suara seruan dari para
fans makin terdengar kencang namun mereka berdua enggan untuk mempedulikanya
saat ini. Juwita sudah cukup mengalah dengan para fans Siwon untuk tidak
mempertunjukan kemesraan mereka di muka umum, sekarang waktu yang Juwita dan
Siwon miliki tidak lebih dari dua jam untuk menikmati kebersamaan ini. Jadi
peduli setan dengan perasaan fans karena mereka juga tidak mempedulikan
perasaan Juwita saat di kecam karena pacaran dengan idolanya. Apa yang salah,
kenapa sampai harus dikecam. Fungirl di Korea Selatan memang fanatik dan
posessive.
“ Berjanjilah bahwa kau akan terus
mencintai ku.” Ucap Siwon dan hanya dijawab anggukan oleh Juwita. Menit
selanjutnya mereka diam hanyut dalam perasaan. Perasaan yang masih enggak
merelakan perpisahan. Meskipun sudah bersama sejak hampir sepuluh tahun lalu karena
mereka bekerja di perusahaan yang sama dan team yang sama, namun tidak bisa
menikmati kebersamaan itu sebagai sepasang kekasih karena peraturan perusahaan
yang tidak mengijinkan untuk saling berpacaran dalam satu perusahaan. Selain
itu diakui Siwon sendiri bahwa dia tidak ada keberanian untuk mengungkapkan
perasaan yang sebenarnya pada Wita. Dia hanya menikmati cintanya pada Wita
dengan cara dia sendiri. Siwon mengenal Juwita pertama kali saat agencynya
mengumumkan tanggal debut grubnya Super Junior bersama dengan team dan crew
yang mengurus semua jadwal serta kebutuhan Super Junior. Juwita tergabung dalam
team itu, menjadi satu-satunya karyawan dari luar Korea. Di tahun-tahun pertama
juwita hanya sebagai staff biasa, Siwon juge belum merasakan perasaan apapun
padanya. Juwita mulai menarik perhatian Siwon saat dia menggantikan manager
Super Junior yang meninggal karena kecelakan waktu itu. Sejak saat itu Juwita
menjadi sangat dekat dengan semua member Super Junior termasuk Siwon. Dia
melihat sosok Juwita berbeda dengan perempuan-perempuan yang dikenalnya selama
ini. Mungkin karena bentuk muka Juwita yang sedikit berbeda dengan orang Korea
kebanyakan, sikapnya yang sopan, ramah, lembut namun cekatan dan memilki
tingkat kecerdasan serta kreatifitas luar biasa. Siwon menyukai perempuan
cerdas dengan mainner yang baik. Betahun-tahun Siwon tidak bisa menjelaskan
secara pasti perasaanya terhadap Juwita apakah itu cinta, dia hanya menyimpanya
rapat dalam hati. Cinta nya baru disadari ketika mengetahui kedekatan Juwita dengan
aktor Lee Min Hoo yang tengah ramai dibicarakan media Korea waktu itu. Rasa
sakit yang dia rasakan adalah penjelasan perasaannya pada Juwita. Iya akhirnya
dia menyadari bahwa dia mencintai Juwita sejak lama. karena Juwita membantah
berita itu akhirnta Siwon memberanikan diri untuk menyatakan cintanya pada
Juwita. Setelah beberapa bulan meyakinkan Juwita akhirnya mereka berpacaran. Sekian
lama bersama, kenapa perasaan itu baru diungkapkan mendekati masa Siwon akan
menjalankan wajib militernya. Itu yang di sesali mereka berdua.
Pagi ini Siwon akan berangkat ke Bucheon untuk
menjalani masa pelatihan selama lima minggu kemudian dilanjutkan dengan tugas
aktifnya sebagai tentara angkatan darat selama 25 bulan.
“ Mereka datang.” Ucap Siwon pelan.
Juwita menoleh,mencari tahu siapa yang siwon maksut. Juwita melepaskan
pelukannya begitu tahu rombongan itu yang tengah mendekat. Mereka berdua
berdiri menyambut kedatangan rombongan berisik itu.
“ Heeyy, kau tidak akan pergi tanpa
mengatakan sesuatu pada kami kan.” Seru Euhnyuk sambil sedikit berlari.
Dibelakang ada Donghae dengan beberapa mamber Super Junior lainnya serta staff.
“ Kenapa semalam kau susah sekali di
hubungi, hah? Kamu mematikan ponsel mu, sengaja? Apa semalaman kau bersamanya?”
amuk Leeteuk pada Siwon kemudian melirik Juwita.
“ Bagaimana bisa oppa menyangka dia
bersama ku, aku bahkan semalam ada di pesawat dengan member EXO pulang dari
Hongkong.” Juwita tidak terima disalahkan.
“ Kau juga tidak menemaninya
semalam?” Leeteuk menatap Juwita curiga.
“ Tanya Sehun sama Kai.” Juwita
menunjuk Sehun dan Kai yang ikut dalam rombongan.
“ Noona sampai di Korea baru tadi
pagi dan langsung ke apartemen hyung. Semalam dia bersama kami di pesawat.”
Jawab Sehun polos.
“ Lalu kemana kamu semalam? Kita
bahkan datang ke apartemen dan rumah mu, Jiwon pun tidak mengetahui keberadaan
mu.” Giliran Heecle yang mengomel. Jiwon adalah adik kandung Siwon. Juwita
langsung melotot lagi ke arah Siwon begitu mendengar perkataan Heecle seolah
menuntut penjelasan. Kemana kau semalam? Siwon senyum senyum menikmati omelan
demi omelan yang tidak akan dia dapatkan lagi selama dua tahun lebih nanti.
“ Aku di gereja semalam, tidur di
sana bersama pastur ku.” Balas Siwon tenang sambil menggenggam tangan Juwita
untuk meyakinkan.
“ Kenapa oppa tidak memberitahu
kami.” Jiwon pura-pura marah. Dia benar-benar cemas semalam mencari oppa nya,
dia juga tidak bisa menghubungi Juwita.
“ Aku juga tidak dikasih tau.”
Tambah Juwita.
“ Aku hanya ingin benar-benar merasa
tenang dan nyaman.” Siwon membela diri.
“ Maksut kamu kehadiran kami ini
mengganggu?” Euhnyuk mendekat kemudian meninju pelan lengan Siwon, Siwon hanya
tersenyum tanpa membalas.
“ Iya kalian menganggu kebersamaan
kita.” Juwita yang justru membalas dengan nada sinis.
“ Diihh bocah satu ini songong
sekali.” Kangin mendekat ke Juwita sambil merangkul bahu mungilnya. “ Jangan
memonopoli dia karena saat ini dia milik bersama.” Tambahnya.
Siwon
melihat jam di pergelangan tangannya, pukul 07.15 KST jam keberangkatannya
pukul 08.00 tepat. Dia masih memiliki waktu 45 menit bersama dengan orang-orang
yang disayanginya.
“ Hyung, maafkan aku selama ini
kalau memiliki banyak salah.” Siwon menatap Kangin yang berada di hadapannya
tengah merangkul erat bahu mungil kekasihnya.
“ Hey apa-apaan ini, tidak ada yang
perlu dimaafkan. Kita semua baik-baik saja.” Jawab Kangin menepuk pelan bahu
Siwon.
“ Jaga diri kamu baik-baik, tetap
sehat dan segera kembali.” Leeteuk merapatkan dirinya dengan Siwon.
“ Lupakan twitter dan instagram
sementara, fans kamu akan mengerti bahwa kau tidak bisa melakukannya selama
bertugas.” Pesan Yesung. Siwon terkekeh mendengarnya, yang lain juga.
“ Kamu akan menikmati bagaimana
nyaman nya tidur tanpa diganggu hutang jadwal pada perusahaan.” Tambah Heecle.
“ Bagaimana bisa nyaman, dia tidur
di barak-barak.” Bantah Kangin.
“ Dia kan tidak jaga di perbatasan
seperti mu.” Balas Heecle.
“ Lupakan kebiasaan makan waffle dan
coffe sambil baca koran di pagi hari dulu sampai kau kembali lagi. ” Tambah
Soeyoun Ju, asisten pribadi Siwon.
“ Aku akan memutar semua drama dan
film kamu jika nanti di tengah jalan merindukan mu.” Sambung Euhnyuk.
“
Kita berdua akan segera menyusul mu akhir tahun.” Donghae mendekati Euhnyuk dan
merangkul bahunya.
“
Hey hey hey, kita masih akan bertemu kan. Tidak perlu se drama ini okey.” Putus
Siwon yang mulai terbawa perasaan dengan ucapan demi ucapan dari
sahabat-sahabatnya yang sudah seperti keluarga.
“ Iya tenang saja kita akan bertemu
kembali, kenapa berlebihan seperti itu.” Hibur dongsaeng nya Kyuhyun sambil
memeluk tubuh Siwon.
“ Sebelum kita akan bertemu kembali,
aku pasti akan sangat merindukan mu hyung.” Ucap Sehun turut memeluk Siwon,
mata anak itu sudah berkaca-kaca membuat Juwita yang melihatnya ingin
meneteskan air mata pula. Tapi sejak lebih dari satu jam yang lalu saat sampai
di bandara ini bersama Siwon dia menahannya sekuat tenaga untuk tidak
mengeluarkan air mata setetes pun.
“ Aku akan rindu makan bersama dan
ditraktir kamu hyung.” Kai menyusul memeluk Siwon dan kemudian diikuti oleh
semua yang ada di situ. Semua memeluk Siwon
“ Aku menyayangi kalian.” Balas
Siwon ditengah-tengah berpelukan masal itu. Hatinya semakin berat melepaskan
mereka, matanya sudah berkaca-kaca sejak tadi tapi sekeras mungkin menahannya
untuk tidak terjatuh. Dia sudah janji bersama Juwita bahwa tidak akan ada air
mata untuk hari ini. Dibalik pundak sahabat-sahabatnya Siwon melihat sosok yang
sangat di rindukannya hampir satu tahun ini berjalan mendekat ke arahnya. Siwon
tersenyum mengetahui siapa yang turut datang hari ini mengantarkannya, semakin
dekat dan semakin dekat. Siwon melepaskan diri dari pelukan rekan-rekannya dan
mulai berjalan menghampiri sosok yang membuatnya seperti Siwon yang sekarang.
“ Ommaa..” teriak Siwon bahagia. Dia
bahkan tidak menyangka bahwa omma nya akan turun datang dari Belanda. Nyonya
Choi bekerja sebagai duta besar untuk Korea Selatan di Belanda, mereka jarang
bertemu selain karena jauh juga waktu mereka yang tidak banyak.
“ Anak ku, aku mencintai mu sayang.”
Jawab Nyonya Choi menyambut pelukan anak laki-laki yang menjadi kebanggaan
keluarga.
“ Terimakasih karena sudah datang omma,
kapan sampai di Korea kenapa tidak memberi tahu ku.” Siwon masih memeluk erat
tubuh omma nya. Dia melirik ke arah sebelahnya, ada appa nya juga di sana
sedang tersenyum bahagia menatapnya.
“ Omma baru saja sampai di Incheon
tadi pagi sekali terus kesini bersama appa kamu sayang.” Nyonya Choi melepaskan pelukannya kemudian
menatap wajah tampan anaknya.
“ Jaga kesehatan kamu, perhatikan
makanan yang akan kamu makan, jangan kurang tidur lagi dan bekerjalah sebaik
mungkin untuk Negara.”
Siwon
mengangguk angguk mendengarkan petuah perempuan yang sangat dihormatinya di
dunia ini. Matanya kembali berkaca-kaca, dia merindukan sosok cantik
dihadapannya ini. Sudah hampir satu tahun ini mereka tidak bertemu. Siwon
memeluk kembali omma nya, lebih erat. Tuan Choi Ki Ho di samping menepuk bahunya beberapa kali berusaha
menguatkan.
“ Omma apa kabar? Omma baik-baik
saja kan, omma sehat kan?” Tanya Siwon sambil melepaskan pelukannya.
“ Ne, omma selalu baik. Kamu jaga
diri baik-baik selama bertugas.”
“ Lakukan tugas mu sebaik mungkin,
appa bangga pada mu nak.” Tambah tuan Choi Ki Ho. Siwon tidak bisa berkata
apa-apa selain hanya bisa tersenyum kemudian memeluk appa kebanggannya. Sungguh
beruntung dia memiliki laki-laki tua ini.
“ Jiwon sudah sampai sini?” tanya appanya,
Siwon mengangguk menjawabnya tanpa melepaskan pelukan.
“ Juwita juga?” appa nya sudah
mengetahui perasaan Siwon pada Juwita bertahun-tahun lalu karena dialah tempat
curhat anaknya. Jadi Choi Ki Ho orang yang sangat mendukung hubungan mereka
berdua. Omma nya jangan ditanya, asalkan anak-anak nya bahagia sudah pasti dia
juga akaan bahagia. Siwon selalu merasa beruntung terlahir dari keluarga ini.
“ Kamu tidak ingin mengatakan
sesuatu pada fans kamu? Sedikit saja setidaknya untuk menenangkan mereka. Mereka
juga berjasa besar untuk karier mu selama ini.” Appa nya selalu mengajarkan
tentang kerendahan hati. Tidak heran jika Siwon tumbuh dengan mainner yang baik
selama ini. Siwon melepaskan pelukannya dan tersenyum pada appa nya.
“ Ne appa, aku akan menyapa mereka
sebentar.” Siwon berjalan menuju pintu kaca pembatas ruang tunggu. Dia
melambaikan tangan pada fans nya yang sudah menunggu sejak pagi tadi, ada
banyak banner yang bertuliskan ucapan-ucapan menguatkan disana. Siwon terus
melambaikan tangan sambil tersenyum . Suara gemuruh dan gaduh dari teriakan
terikan fans yang diluar semakin kencang terdengar. Siwon sudah menulis sebuah
surat untuk para fans nya dan di unggah di akun sosial medianya, mungkin para
fans akan mengerti dengan pesan yang Siwon tinggalkan. Setelah dirasa cukup,
Siwon memberikan kiss bye yang terakhir dan berbalik badan kemudian berjalan
meningglkan mereka menuju kerumunan keluarga besarnya. Appa dan omma nya sudah
bergabung bersama teman-teman Super Juniornya.
“ Jam berapa keberangkatan mu nak?”
tanya Choi Ki Ho.
“ 20 menit lagi appa.” Siwon melihat
kembali jam di pergelangan tangannya.
“ Barang bawaan mu hanya iini?”
Nyonya Choi menunjuk satu koper berukuran sedang yang ada di hadapannya.
“ Yang lain sudah aku kirim ke
asrama beberapa hari yang lalu omma.” Jawab Siwon sambil meraih kopernya.
“ Well, aku tidak ingin mengatakan
ini tapi aku harus.” Tambahnya. “ Aku akan segera pergi dan mungkin akan
kembali setelah dua tahun. Maafkan aku jika mungkin aku memiliki banyak salah
dengan kalian, jaga diri kalian baik-baik. Aku menyayangi kalian.”
“ Oppa..” panggil Jiwon mendekat dan
bersiap memeluknya. Suaranya sedikit serak karena berusaha menahan air mata. Selama
ini Jiwon memiliki hubungan yang sangat baik dengan kakaknya, jadi wajar jika
dia akan merasa sangat kehilangan selama ditinggal wamil.
“ Hus hus hus, jangan menangis
cantik. Ini hanya sebentar.” Siwon meraih tubuh Jiwon dalam pelukannya. Melihat
itu membuat Reywook juga mendekat dan bersiap ingin memeluk Siwon.
“ No no no, aku tidak ingin ada
pelukan masal lagi okey.” Tolak Siwon yang langsung membuat muka Reywook
cemberut.
“ Aku ingin memeluk Jiwon, bukan
kamu hyung.” Balas Reywook kesal. Dia beralasan ingin memeluk Jiwon karena malu
ditolak oleh Siwon dan membuat yang datang tertawa kecil.
“ Baiklah, berikan pelukan mu pada
Jiwon saat dia membutuhkannya.” Siwon melepaskan pelukannya dari Jiwon. “ Kau
boleh menjaganya selama aku tidak ada.” Tambah Siwon mengantarkan Jiwon pada
Reywook yang berada tidak jauh darinya.
“ Tapi hanya menjaga, tidak
memacarinya ya.” Ancam Siwon.
“ Bagaimana kalau dia sendiri yang
ingin memacari ku?” tantang Reywook.
“ Mana mungkin, dari tinggi badan
saja kamu sudah tidak masuk krietrianya.” Bantah Siwon dan langsung membuat
banyak orang tertawa.
“ Oppa, jangan jahat seperti itu.”
Jiwon membela Reywook.
“ Kau membelanya? Jadi sekarang kamu
mulai menyukainya?” Juwita ikut terlibat untuk menggoda Jiwon dan Reywook yang
belakangan memang sedang dekat. Dia berjalan mendekat ke arah Siwon kemudian
melingkarkan tangannya pada pinggang kekasihnya.
“ Kita berteman baik unnie.” Balas Jiwon
malu-malu.
“ Awasi mereka untuk ku selama tidak
ada aku.” Pinta Siwon pada Juwita. Juwita hanya tertawa mendengarnya.
“ Baiklah, waktu ku sudah habis. Aku
harus pergi, hanya sebentar. Jadi jangan merindukanku.” Ucap Siwon pada semua
yang hadir mengantarkannya hari ini. Dia mengambil tangan Juwita dari
pinggangnya kemudian menggenggamnya erat sambil berjalan meningalkan rombongan.
Sementara kopernya dibawa Juwita.
“ Hati-hati, kami mencintaimu. Jaga kesehatan
baik-baik dan segeralah kembali.” Leetuk mewakili rombongan mengucapkan kalimat
perpisahan. Siwon tersenyum sambil melambaikan tangan kemudian berjalan bersama
Juwita. Siwon melepaskan genggaman tangannya sebelum sampai di depan
pemeriksaan tiket kemudian berhadapan dengan Juwita.
“ Berjanjilah bahwa kau akan
baik-baik saja selama tidak bersama ku.”
“ Jangan kawatir, aku memiliki
banyak oppa yang menjaga ku setiap hari di sini. Maka berjanjilah pula pada ku,
jaga kesehatan mu baik-baik selama tidak bersama ku.” Siwon tersenyum sambil
mengangguk patuh.
“ Apa rencana kamu selama dua tahun
ke depan?”
“ Aku ingin menyibukan diri untuk
mengurus persiapan pernikahan kita.”
Mata
Siwon kembali berkaca-kaca mendengarnya. Dia menarik tubuh mungil Juwita
kembali dalam pelukannya. Dia terharu.
“ Jadi sekarang kau mulai memikirkan
akan menikah dengan ku?
Juwita
tersenyum menunduk.
“ Terimakasih sayang, aku akan
segera kembali dan menikahi mu.”
Juwita
mempererat pelukannya sambil menahan isakan. Air matanya sudah tidak bisa
dibendung lagi. Siwon melepaskan pelukannya begitu merasa ada sesuatu yang
basah menetes di bahunya.
“ Kita sudah sepakat untuk tidak ada
air mata di hari ini kan sayang.” Ucap Siwon sambil mengusap air mata Juwita
yang semakin deras mengalir.
“ Aku tidak bisa menahannya, seperti
aku tidak bisa menahan mu untuk tidak pergi.”
“ Ini hanya sebentar, aku akan
segera kembali. Dan saat aku kembali kita akan menjadi satu dalam ikatan
pernikahan.”
Juwita
menunduk menyembunyikan wajah nya, dia sudah tidak kuat untuk terus menatap
mata laki-laki yang sangat dicintainya akan beranjak pergi dalam waktu yang
cukup lama.
“ Heyy,” Siwon mengangat dagu Jesika
dan melihat jelas wajah kekasihnya.
“ You oke?” tambahnya.
“ Ya, i’m oke.” Jawab Juwita
menghapus air matanya kemudian memeluk Siwon sekali lagi. Lebih erat dari yang
sebelumnya. Mereka diam beberapa menit dan hanya berpelukan tidak peduli banyak
orang yang mulai memperhatikannya termasuk para fans yang masih setia menunggu
Siwon dari luar. Siwon melepaskan pelukanya begitu mendengar peringatan jadwal
penerbangan.
“ Aku harus pergi sayang.”
“ Ya, pergilah. Lakukan yang terbaik
untuk negara mu.”
“ Aku mencintai mu.” Ucap Siwon
sambil meraih dagu Juwita kemudian mengecup bibir Juwita. Seketika teriakan
fans makin terdengar histeris melihat adegan itu. Namun Juwita tidak ingin
mempedulikan itu saat ini, dia membalas ciuman Siwon dan terjadilah ciuman
panas diantara mereka. Setelah berlalu beberapa menit dan Juwita merasa kehabisan
nafas dia mendorong pelan dada Siwon melpaskan pangutan bibirnya dari bibir
Siwon.
“ Oppa harus segera berangkat.” Ucap
Juwita.
Siwon
tersenyum malu begitu menyadari tindakan bodohnya di depan banyak orang
termasuk kedua orang tuanya.
“ Ne, aku pergi. Tunggu aku sampai
kembali.” Ucap Siwon sambil membelai halus rambut juwita kemudian mengusap
pipinya. Terakhir, Siwon mengalihkan pandangan pada sahabat dan keluarga nya
yang masih menuggu dan melambaikan tangan. Lambaian itu dibalas oleh semua yang
hadir. Maka, pergilah dia meninggalkan Seoul. Meninggalkan kekasih, keluarga,
sahabat, pekerjaan dan karier serta para fans yang mencintainya untuk tugas
negara. Anyeong..
^^^
Terimakasih
sudah membaca tulisan sederhana ini. Yang sudah pernah baca tulisan ku “ Me and
SM entertaiment story” mungkin merasa ada garis merahnya dengan cerita ini. Iya,
ini sengaja di buat karena bawaan perasaan tentang kabar Siwon mau pergi wamil,
dan karena “Me and SM entertaiment story” project nya macet di chapter 3 jadi
ini semacam penyegaran dari cerita tersebut.
Alurnya
kecepeten ya, aku juga merasa begitu. Bagi yang setuju, share coment kalian ya.
Terimakasih..
0 komentar