UNDERESTIMATE
percaya deh bahwa di dunia ini kita nggak bisa maksa semua orang untuk suka dengan kita. jangankan sedunia, se RT juga belum tentu bisa demen sama kita kan. ada aja gitu yang nyinyir sama kita, nggak suka sama kita, iri, dengki daaaaan segala macam penyakit hati lainnya. nggak peduli apapun yang kita kerjakan selalu salah dan buruk di mata mereka ( yang nggak demen sama kita ), yang parah dan selalu bikin gundah itu kata-kata underestimate mereka yang kadang bikin kita jadi down. iya nggak sih? *curhat emang pengen lagi curhat.
kita yang sedang semangat melakukan sesuatu untuk memperbaiki masa depan ( bukan berati masa sekarang nggak baik ) dan semangat mencari dukungan ( bukan dukungan karena mau nyaleg sih, tapi yah setidaknya kadang di hati kecil kita membutuhkan semangat dan dorongan dari orang lain untk membuat kita semakin rajin) tapi tiba-tiba diremehin dengan kalimat yang yaaahhh jatohin banget itu bikin semangat jadi kelar.
meskipun sekeras apa kita berusaha mengabaikannya tapi tetep aja bisa gitu nyempil di celah2 otak kita dan akhirnya memenuhi isi otak dan yah menguasai pikiran kita untuk kembali memikirkan "remehan" itu. kalau udah gitu yah bisa apa kita, stag aja kan. sedih, sakit iya gitu yang gue rasain. kita lagi meniti aja udah di bully,,,
butuh waktu untuk kembali memperbaiiki mood dan menutup telinga. iya kan? akhirnya udah jadi biasa kali ya, jadi yaah anggap lalu aja. berusaha meyakinkan diri bahwa apa yang kita lakukan baik kok, tidak salah dan gag ganggu mereka. jadi yah apa urusan nya sama mereka, kalau mereka nggak suka sama kita yah itu masalah mereka. masak iya kita suruh mikirin masalah mereka juga, mikirin masalah sendiri aja kadang mau nyerah.
menurut gue alasan mereka underestimate sama kita sih karena mereka nggak mampu. samaan sama orang sirik gitu, setuju? harus setuju! mereka merasa tidak mampu seperti kita dan berharap kita gagal dengan menekan kita secara mental. kalau kita benar-benar down dan stag karena ocehan mereka uuhh kelar mimpi kita. kalau mimpi kita udah kelar ya kita jadi samaan dengan mereka nggak punya mimpi dan cita-cita. jadi bikin dia bahagia..
yah bikin bahagia orang sih pahala ya, tapi kalau bikin bahagianya justru bikin hidup kita nggak bahagia kan jadi usaha kita mubadzir.
intinya, abaiakan semua orang yang membuat mu tidak berkembang.
tapi setidaknya kita masih bisa mengubah pandangan buruk mereka terhadap kita dengan tetap bersikap sebaik mungkin layaknya manusia normal berperilaku baik. kalo yah masih aja tetep nggak suka sama kita yah emang itu penyakit dia. biarkan, kita nggak punya waktu buat mikirin mereka yang nggak suka sama kita. setujuu??
jadikan ocehan mereka sebagai pecut kita untuk melakukan yang lebih baik dari apa yang bisa dia bayangkan,
menurut gue musahil mereka yang bisa menjalani hidupnya dengan baik saat ini tanpa mendapat cemoohan, sindiran dan juga diremehkan. nggak ada hidup yang mulus semulus jalan tol cipali kan?? ada aja yang ganggu sekalipun itu hanya sebatas upil yang nyempil.
dan anggap saja orang yang underestimate sama kita seperti upil yang nyempil di hidung dan akan hilang dengan sekali sentil. nggak ada artinya...
NGREMEHKE KUI HAK MU,
KEWAJIBAN KU ETOK-ETOK RAK MUDENG YEN MBOK REMEHKEN.
kelaarr masalah
2 komentar
terharu =(
BalasHapushuhuhuuu
Hapus