ME AND SM ENTERTAIMENT ( chapter 3 )
Pukul
21.39 KST aku baru selesai berdiskusi dengan para staff dan segera menyusul ke
lantai 6 lagi untuk melihat anak-anak. Mereka masih tampak serius berlatih
ketika aku sampai di sana. Karena tidak ingin mengganggu mereka, aku hanya
berjalan menepi menuju loker diamana para member biasa meletakan barang-barang
nya ketika latihan. Aku paham bahwa mereka mengetahui aku berjalan karena
studio ini dilapisi kaca setiap sisi dindingnya jadi mereka bisa melihatku,
namun mereka pun paham bahwa aku juga tidak ingin mengganggu mereka sehingga
mereka terus berlatih dan mengacuhkan kehadiran ku. Aku sedikit terkejut ketika
melihat sosok perempuan yang duduk bersandar pada bangku sebelah loker
tersebut, nampak sedang tenang mendengarkan musik dari balik earphonenya sambil
memejamkan mata.
“
Taeyon? Kamu masih disini?” sebenarnya tidak terlalu heran melihat dia ada
disini karena dia memang sering menemani Baekhyun ketika sedang berlatih koreo
bersama rekan-rekannya, namun sedikit heran untuk hari ini setelah apa yang
tadi siang aku lihat di Artium yang aku pikir mereka bertengkar.
Dia
membuka mata dan melepas airphone yang terpasang di telinganya. “ Oh, hai
Wita.” Sapanya ramah seperti biasa.“ Aku baru saja selesai latihan di studio
sebelah pukul 20.00 tadi. Dan karena dekat, Baekhyun juga belum selesai jadi
aku putuskan untuk menunggunya.” Tambahnya. Dia menggeser posisi duduknya dan
mengisyaratkan aku untuk duduk disebelahnya. Mukanya sudah berubah lebih ceria dari
yang terakhir aku lihat tadi siang di artium. Aku termasuk cukup dekat
dengannya, selain karena kita seumuran kita juga sama-sama dekat dengan oppa
Hechlee jadi sering bertemu bersama untuk sekedar duduk-duduk santai sambil
menikmati kopi dan ngobrol tentang banyak hal.
“ Ne, gomawo.” Balas ku dan menjatuhkan
badan persis disebelahnya. “ Ada acara dengan Baekhyun setelah ini?” tanya ku.
“ Ne, ada hal yang harus kita
selesaikan.”
“ Kalian ada masalah?” pertanyaan
ini yang dari tadi ada di kepala ku. Bukan bermaksut mencampuri urusan mereka,
tapi aku terlalu peduli dengan hubungan mereka.
“ Baekhyun ingin mengakhiri ini
semua Wita. Aku bingung karena dia tidak punya alasan untuk mengakhiri ini. “
dia menjelaskan. Aku menatapnya dan menemukan raut kesedihan di sudut matanya.
Ternyata aku salah, dia tidak lebih ceria dari tadi siang.
“ Maksutnya?” aku berlagak tidak
mengerti, hanya ingin mendapatkan jawaban yang lebih spesifik dari kalimat
ingin mengakhiri ini semua. Sepertinya bukan berita bagus, dan mungkin alasan
itu yang membuat Taeyon tadi siang nampak seperti sedang menangis. Tapi apakah
iya ini benar-benar kabar buruk tentang hubungan mereka?
“ Baekhyun minta putus” jawab Taeyon
lemas. Dia menatap ku dengan tatapan sayu. Tangan nya menggenggam tangan ku
seolah ingin mencari kekuatan. Meskipun dariawal pembicaraan aku sudah bisa
membaca apa yang terjadi tapi tetap saja aku merasa kaget dengan jawaban Taeyon
yang terakhir.
“ Apa hubungan kalian ada masalah
sebelumnya?” masih berusaha mencari tau apa yang sudah terjadi.
“ Tidak sama sekali, kita baik-baik
saja.aku rasa kamu tau juga seperti apa hubungan kita. aku pikir aku punya
salah terhadapnya atau apa yang membuat dia berfikir ingin mengakhiri ini, tapi
dia tidak bisa menjelaskan. Dia hanya bilang kalo dia ingin lebih fokus dengan
grub nya, dia juga lelah terus-terusan sembunyi dari banyak orang. Kamu tau kan
bahkan sampai saat ini masih banyak fans yang terus meributkan hubungan kita.
tapi kita sudah pernah sepakat bahwa kita akan bersama-sama melewati ini semua.
Cepat atau lambat fans pasti akan menerima.” Terang Taeyon penuh emosi,
beberapa butiran air mata kembali mengalir dari mata indahnya. Aku berusaha
menenagkan dengan mengusap pelan punggung tanganya yang dari tadi aku genggam.
Sementara tangan kiri ku berusahan mengusap lengan kananya berusaha menguatkan.
“ Kamu mencintainya?”
“ Sangat Wita meskipun hubungan kita
awalnya hanya pura-pura.”
“ Ini terdengar aneh karna Baekhyun
juga mengakui perasaanya. Mendapatkan hati mu termasuk salah satu cita-citanya
sejak masa trinee. Dan yang lebih aneh kenapa sekarang dia meminta selesai
tiba-tiba tanpa ada alasan.” Aku berusaha menjelaskan pendapatku tentang
hubungan mereka.
“ Aku pun berfikir hal yang sama.
Tapi kalo memang alasan dia untuk lebih fokus bersama grub nya aku bisa apa?
Itu juga cita-cita dia besar bersama grub.” Dia menunduk menahan air matanya
kembali. Aku menariknya dalam pelukan berusaha lebih menguatkan, aku bisa
merasakan perasaan dia saat ini sebagai orang yang dekat dengannya. Saat yang
bersamaan, nampak dari kejauhan aku melihat Baekhyun yang memperhatikan kami
namun pandangannya seketika berubah ketika pandangan kita bertemu.
“ Tenanglah, mungkin Baekhyun dalam
kondisi yang tidak stabil ketika memutuskan itu. Kamu tau kan tekanan dalam
grub nya dia saat ini. Kehilangan dua member dengan ggatan-gugatan dan tekanan
dari berita-berita di media. Belum lagi tentang percepatan album mereka juga. Aku
akan bicara dengannya jangan kawatir.” Ucapku melepaskan pelukan dan menghapus
air mata wanita cantik itu.
“ Gomawo Wita..” balasnya masih
sedikit sesenggukan namun berusaha menenagkan perasaanya dan mengatur
kestabilan nafasnya setelah tangis tadi menguras emosinya.
Ditengah-tengah
obrolan kita, tiba-tiba datang Kristal (fx) dan berjalan menuju tempat kami
duduk. Dia nampak cantik seperti biasa, meskipun saat inii dia hanya
menggunakan celana legging hitam panjang dan mantel selutut serta rambut yang
dibiarkan terurai. Kedatangan Kristal cukup menyita perhatian para member dan
sepersekian detik mereka sempat berhenti untuk melihat Kristal berjalan masuk.
Ya, Kristal memang sedang dekat dengan Sehun tapi para member EXO banyak yang
masih belum tau. Hanya Sehun memang selalu terbuka dan menceritakan apapun yang
dia rasakan kepad ku sehingga aku mengetahui semua tentangnya. Saat ini mereka
memang dekat tapi tidak berkencan. Entahlah, mungkin belum.
“ Anyongaseo unii.” Sapanya sambil
membungkuk begitu sampai di depan kita.
“ Ne Kristal, apa kabar? Kamu cantik
sekali hari ini.” Puji ku menjawab sapaanya.
“ Terus terang aku terkejut melihat
kamu kesini ketika para member EXO sedang latihan. Apakah kamu ingin menemui
salah satu dari mereka? apa keperluan mu Kristal ada yang bisa dibantu?” serang Taeyon yang langsung membuat Kristal
merah muka sambil tersenyum malu. Perempuan cerdas, dia bisa begitu cepat
menyembunyikan perasaanya. Wajahnya sudah mulai terlihat tenang dari
sebelumnya.
“ Ani Uni, aku kesini mau mengantarkan
ini untuk Sehun.” Dia menunjukan satu buah goodibag yang ditenteng sejak tadi
memasuki ruangan ini.
“ Ohh, Sehun rupanya?” goda Taeyon.
Sekali lagi Kristal hanya tersenyum malu-malu.
“ Kristal, apakah kamu kesini untuk
menemui ku?” tiba-tiba Sehun datang dari balik punggung Kristal. Aku bahkan
tidak tau kapan dia datang menghampiri kami.
Nampak sekali bahwa dia senang melihat kedatangan Kristal disini.
Kristal yang ditanya jadi salah tingkah dan hanya senyum sambil menunjukan
goodibag yang dia maksut tanpa menjawab. Seoalah memang ada kesepakatan
diantara mereka berdua, Sehun sepertinya mengerti maksut Kristal dan langsung
mengambil godibag itu dari tangan Kristal.
“ Gomawo. Kamu kesini dengan siapa?
Kalo sendiri tunggu aku sebentar. Latihan akan segera selesai dan aku akan
mengantarkan mu pulang ke dorm.” Kata Sehun sambil melirik ku berusaha mencari
ijin untuk bisa membiarkan dia pergi
bersama Kristal. Aku pura-pura tidak paham dengan maksut Sehun, berusaha
menggodanya dengan mengambil HP dan sibuk mengoperasikannya.
“ Noona, ayolah..” pintanya
memperjelas maksut lirikannya barusan, kali ini dengan muka memelas andalannya.
Aigo, aku tidak pernah bisa menolak permintaan anak itu kalo sudah memasang
muka melas itu. Taeyoen tertawa kecil melihatnya, sementara Kristal hanya diam
sepertinya bingung.
“ Tidak masalah kalo kamu mau
mengantarkan Kristal pulang Sehun. Tapi di luar gedung ada banyak wartawan, apa
kalian bisa menjamin bahwa mereka tidak akan membuat berita tentang kalian?”
jawabku. “ Aku ingin saat ini media hanya fokus memberitakan tentang peluncuran
single kalian bukan skandal kalian.” Tambahku yang langsung disambut kekecewaan
oleh Sehun. Sungguh aku tidak tega mengatakanya, tapi aku harus.
“ Ani ani Noona, aku tidak akan
membiarkan Sehun mengantarku pulang. Aku bersama oppa manager dan dia sudah
menunggu ku di bawah. Aku akan pulang segera.” Putus Kristal.
“ Maaf kan aku Kristal, aku tidak
bermaksut untuk melarang kalian. Hanya saat ini waktunya belum tepat.” Ungkap
ku menyesal.
“ Ne noona, aku sangat mengerti.”
Balasnya tersenyum dan membungkuk. Dia selalu semanis itu dan aku pun selalu
menyukainya.
“ Apakah ada masalah?” tanya Suho
yang mulai datang diikuti para member lainnya. Sepertinya latihan mereka sudah
selesai.
“ Who, ada Kristal. Apakah kamu
mencariku?” tanya Xiumin menggoda. Entah dia menggoda Kristal atau Sehun, tapi
selesai bertanya itu dia langsung melirik Sehun. Aku hanya tersenyum
melihatnya.
“ Tidak mungkin hyung dia mencari
mu, pasti dia mencari ku. Benarkan Kristal?” Kai memutuskan untuk terlibat.
“ Ani ani, sepertinya kedatangan ku
malah membuat keributan. Sebaiknya aku segera pergi.” Balas kristal terlihat
sekali sangat gugup.
“ Aku pamit duluan semuanya. Semoga
latian kalian hari ini menyenangkan.” Tutupnya kemudian berlari keluar. Kita
yang masih diruangan tertawa kecil menyaksikannya. Sehun nampak kesal melihat
Kristal berlari keluar meninggalkan nya begitu saja.
“ Ahh, magnae kita sedang jatuh
cinta rupanya.” Goda Chanyoel usai menghabiskan sebotol air putih berukuran 500
ml kemudian duduk di lantai dan menyapu keringat di tubuhnya dengan handuk
kecil.
“ Andwe hyung, kita hanya berteman
baik.” Sangkal yang bersangkutan. Meskipun nampak kesal, mukanya tetap memerah
ketika disinggung sama Chanyoel. Dia kemudian duduk disebelah ku dan berdesakan
dengan Taeyon.
“ Jangan begitu, aku sama Baekhyun
juga dulu berawal dari teman baik.” Kini Taeyon ikut menggoda. Sedikit terkejut
dengan ucapan Taeyon karna aku pikir dalam kondisinya saat ini malas untuk
melontarkan candaan semacamnya.
“ Whe, kenapa kau bawa-bawa nama
ku.” Yang baarusaja disebut namanya tidak terima. Tapi toh masih saja nempel
walaopun kesal karna namanya disebut-sebut. Dia berjalan mendekati Taeyon
kemudian mengambil handuk dan air putih yang diberikan pada pacarnya tersebut.
Kaget juga dengan sikap Baekhyun yang seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengannya
dan Taeyon, aku tau dia akan menyembunyikan masalah itu setidaknya beberapa
waktu dari teman-temannya tapi aku tidak menyangka kalau akan semudah itu dia
menyembunyikaannya.
“ Ani, adakah masalah kalau aku
sebut nama kamu?” tanya Taeyon menantang.
“ Oh, tidak sayang kalau kamu yang
menyebutnya.” Kemudian Baekhyun tertawa. Sebagian dari kita juga ikut tertawa
kecil, hanya Sehun yang nampak sedikit kesal. Luar biasa pemandangannya antara
Baekhyun dan Taeyon saat ini setidaknya bagi ku yang tau mereka dalam masalah
tapi pasti tidak bagi member yang lain.
“ Ngomong-ngomong aku lapar. Siapa
yang mau nemenin aku makan?” pancing ku yaang pasti dijawab dengan acungan
tangan oleh para member untuk mengajukan diri.
“ Hhaa..” aku tertawa kecil. “
Baiklah, semua harus menemani aku makan. Ayo kita tinggalkan tempat ini.” Ajak
ku. Aku berdiri dan kemdian diikuti Sehun sambil menggandeng tangan ku. Yang lain
nampak sedang mengemas barang mereka masing-masing.
“ Noona, aku ingin makan sushi malam
ini.” Pinta Sehun.
“ Baiklah, kita makan sushi malam
ini.” Tanpa pikir panjang aku iyakan permintaan bocah itu.
“ Ya Sehun, bukankah tadi siang kita
sudah makan sushi.” Protes Chen.
“ Ne hyung, tapi bagian ku
dihabiskan sama hyung Tao.” Sehun cemberut dan melirik kearah Tao yang sudah
selesai mengemas barangnya. Yang dilirik malah ketawa.
“ Ya Sehun, kenapa sekarang kau
malah menyalahkan aku. Bukankah memang kamu yang tidak ingin memakannya,
daripada sia-sia aku habiskan saja.” Jawab Tao membela diri.
Gantian
Sehun yang tertawa kecil sekarang. “ Ne hyung, tadi siang memang nafsu makan ku
tidak terlalu baik. Tapi sekarang aku ingin sekali makan sushi.”
“ Ya, nafsu makan mu kacau karena
Kristal tidak menjawab telfon kamu.” Sehun dapat godaan lagi dari hyungnya,
Baekhyun.
“ Sudahlah hyung, jangan
terus-terusan membuat ku malu. Ayo segera kita tinggalkan tempat ini dan makan.
Aku lapar sekali.” Jawab Sehun, mukanya sudah sangat merah. Dia balik badan dan
membuka pintu loker dibelakangnya kemudian mengambil tas.
“ Ayo, tunggu apa lagi. Aku lapar.”
Pintanya lagi, kali ini dengan muka memelasnya.
para
member lainnya yang masih nyaman istirahat akhirnya berdiri dan menuruti
dongsaeng nya yang hari ini nampak manja sekali. Aku pun mulai berjalan
akhirnya menguntit dibelakang Sehun yang sudah berjalan beberapa langkah.
^^^
Malam
ini anak-anak tidur di apartemen ku sengaja untuk menghemat waktu besok pagi
karena jadwal pemotretan mereka pagi sekali. Kalau mereka kembali ke dorm akan
sangat memakan waktu karena dorm mereka berjarak cukup jauh dari gedung SM.
Pukul 23.30 KST tadi kita baru saja sampai di apartemen selesai makan bersama
kecuali Baekhyun yang ijin untuk mengantar pulang Taeyon, tapi sampai acara
makan malam selesai dia tidak juga menyusul dan akhirnya kita tinggal. Dia
hanya mengabari Chanyoel melalui Line bahwa akan menyusul di apartemen saja.
Mungkin mereka berdua sedang berusaha saling bicara setelah apa yang tadi
Taeyon ceritakan pada ku.
Aku
baru saja mau ke dapur untuk membuat kopi namun sosok laki-laki tinggi yang
tidak bisa aku kenali karena keadaan gelap mengagetkan ku.
“ Siapa di situ?” tanya ku
hati-hati. Meskipun keamanan apartemen disini sangat canggih bukan berarti bisa
lolos dari penjahat bukan.
“ Aku Chanyoel noona.” Dia menoleh
kemudian menyalakan lampunya. Aku bernafas lega sekarang. Hufftt,
“ Aku kira siapa Chan, kenapa
malam-malam begini ke dapur? ” tanyaku menhgampirinya. Dia nampak sedang
memegang segelas air putih ditangannya.
“ Ani noona, aku haus.” Jawabnya
sambil menunjukan gelas sisa air minumnya.
“ Noona cari apa ke dapur jam segini?”
aku
berjalan mendekat kearah lemari dimana Chanyoel berdiri dan mulai mengambil
beberapa sachet kopi instan yang biasa aku minum di jam-jam pagi buta seperti
ini. Ya, ini sudah jam 02.00 pagi tapi aku masih belum bisa tidur seperti
biasa.
“ Bikin kopi. Kamu mau?” jawab ku.
Bukan menjawab Chanyoel malah memperhatikan wajah ku lekat-lekat.
“ Kamu kenapa?” tanya ku heran
berusaha mengalihkan tatapanya.
“
Noona bahkan belum tidur jam segini? Ini malah bikin kopi. Jangan menyiksa diri
seperti ini noona.”
“
Andwe, aku sudah tidur tadi ini hanya kebangun. Dan aku selalu butuh kopi jam
segini.” Aku ku bohong.
“
Jangan bohong Noona, mata kamu kelihatan lelah belum istirahat. Apa yang sedang
kamu kerjakan sampai harus begadang jam segini.”
“
Ahh sudah jangan khawatir, aku sudah terbiasa. Mau kopi tidak?” tawar ku lagi
sambil menyeduh kopi yang barus saja selesai aku racik.
“
Boleh.” Dia berjalan mendekati kursi makan tidak jauh dari tempat kita berdiri
dan mendudukinya. “ Less sugar ya Noona.” Tambahnya.
“
Baik.” Balasku kemudian mulai menyeduh kopi sesui permintaan Chanyoel.
“
Kamu tidak bisa tidur ya di sini?” tanya ku nggak enak. Sepertinya dia tidak
nyaman disini.
“
Andwe, aku tadi sudah tidur. Tapi kebangun, terus aku melihat jendela ruang tengah noona masih terbuka dan
gordennya belum ditutup. Saat aku mau menutupnya aku lihat pemandangan disana
sangat indah noona. Jadi aku duduk di sofa yang ada disana sebentar menikmati
kota Seul dan sungai Han. Dan tiba-tiba
aku haus, terus kesini.” Terang Chanyoel.
Aku
berjalan mendekat kearahnya dan memberikan kopi yang dia mau kemudian duduk di
kursi bersebelahan dengan nya sambil membawa kopi ku.
“ Oh, sofa itu sudut favorit ku
untuk menikmati keindahan kota Seul malam hari dari balik jendela besar di
ruang tengah.”
Chanyoel
meminum kopi nya. Aku pun ikut meminum kopi ku. Beberapa menit kita hanya
saling diam setelah selesai meminum kopi yang masih tersisa di masing-masing
gelas kami. Entah kenapa aku merasa Chanyoel memperhatikan ku yang menunduk.
“ Ada apa di gelas kamu noona sampai
kamu harus memperhatikannya seperti itu?”
aku
tertawa kecil mendengarnya, ya aku nampak
konyol menunduk memperhatikan kopi tanpa alasan. “ Andwe.” Jawab ku
masih dengan senyum lebar. Aku menoleh kearahnya.
“ Noona ngantuk? Setelah ini mau
tidur?”
“ Sepertinya aku belum ngantuk.”
“ Jelas saja belum ngantuk, noona
habis minum kopi.”
“ Nggak ngaruh Chan, ini hanya kopi
full cream yang nggak mengandung cafein sama sekali. Lagian masih ada pekerjaan
yang harus aku selesaikan, jadi mungkin aku tidak tidur.”
“ Kerjaan apa?”
“ Ani, pekerjaan orang dewasa.”
Jawabku sambil tertawa.
“ Benarkah? Apa aku masih belum
cukup dewasa untuk mengetahui pekerjaan mu noona?” tanya Chanyoel nakal, mulai
keluar jahilnya ini anak.
“ Kapan-kapan aku kasih tau. Oh iya,
Baekhyun belum pulang?” aku berusaha mengalihkan pembicaraan.
“ Belum noona, mungkin dia sedang
jalan-jalan sama noona Taeyon. Tapi kenapa ya aku merasa Baek dalam kondisi
yang tidak baik belakangan ini.”
“ Maksut kamu?”
“ Seperti sedang menyembunyikan
sesuatu dari kita.” Chanyoel meneguk kembali kopinya. Wajar jika Chanyoel
merasakan itu karena mereka berdua sangat dekat, tapi bahkan dia masih merasa
ada yang disembunyikan Baek dari kami. Apakah dia juga tidak tau tentang hubungannya
dengan Taeyon.
“ Apa yang sedang kalian lakukan
berdua disini malam-malam begini?” suara yang seperti tidak asing tiba-tiba
datang dari balik pintu dapur dan yang pasti mengagetkan aku juga Chanyoel.
“ Heh dari mana saja kau jam segini
baru pulang?” tanya Chanyoel geram.
Yang
ditanya tidak menjawab malah berjalan menghampiri lemari pendingin dan nampak
mencari sesuatu disana.
“ Darimana kamu bisa membuka pintu
apartemen ku Baek? Kamu tidak membobolnya kan?” aku kawatir karena pintu
apartemen ini dilengkapi dengan keamanan kata sandi untuk membuka nya.
“ Chanyoel mencarikan sandi nya
untuk ku noona, lagipula kalau pun aku tidak bisa masuk aku bisa memesan kamar
di hotel sebelah.” Balasnya masih tenggelam dalam lemari es. Setelah selesai
dengan segelas air putihnya kemudian dia berjalan mendekati kami dan ikut duduk
disebelahku. Aku ada diantara Chanyoel dan Baekhyun saat ini.
“ Kemana saja sama Taeyoen?” tanya
ku setelah membiarkan dia diam beberapa menit. Dia menatap sesuatu tapi entah
seperti tatapannya kosong. Aku sama Chanyoel hanya lirik-lirikan mata
memperhatikan Baekhyun yang tiba-tiba diam dan jauh dari kesehariannya.
“ Tidak kemana-mana. Hanya makan
ditempat biasa dan ngobrol. Mungkin noona juga sudah tau apa yang kita
obrolkan. Bukan begitu?” dia menoleh dan menatap ku menugunggu jawaban.
“ Iya Tae tadi cerita sama aku. Apa
alasan kamu?”
“ Tunggu..” putus Chanyoel
menghentikan Baekhyun yang sudah siap dengan jawabannya, mulutnya sudah membuka
lebar. Tatapan Chanyoel penuh selidik.
“ Ada yang kamu sembunyukan dari
aku?” tanya Chanyoel menatap tajam mata Baekhyun.
“ Andwe, ini aku ingin memberitahu
mu.” Jawab Baekhyun lemah.
“ Tapi noona bahkan sudah
mengetahuinya bukan?” Chanyoel masih belum terima.
“ Noona mengetahuinya dari Taeyoen
bukan dari aku jerapah. Dengarkan dulu..”
“ Berapa lama kamu menyembunyikan
rahasia dariku? Kenapa baru ini mau bicara? Dasar anak kecil.” Chanyoel masih
mengumpat.
“ Asshhh, beginilah resiko punya dua
pacar. Hidupku tidak akan pernah tenang.” Baekhyun frustasi dan mengacak-acak
rambutnya sendiri.
“ Aku tidak sudi punya pacar seperti
mu pendek.” Balas Chanyeol.
“ Ya, baiklah kalo tidak sudi. Mulai
sekarang jangan pernah tidur bersama lagi dan jauhi aku.”
“ Berhentilah bersikap anak-anak
saat ini, aku ingin dengar jawaban serius mu Baek. Kamu tidak tau seberapa
sakit Taeyoen mendengar putusan kamu.” Aku berusaha mengembalikan susasana
kembali seperti semula. Meskipuan aku tau mereka berdua senang sekali bercanda
tapi aku rasa saat ini bukan waktu yang tepat.
“ Aku tau noona, aku pun sakit
memumutuskannya. Tapi aku harus.”
“ Apa?? Kamu putus sama noona
Taeyoen?” Chanyeol kaget mendengarnya.
“ Iya, sekarang kamu puas? Kamu bisa
miliki aku sepenuhnya?” balas Baekhyun masih dengan nada bercandanya.
“ Aku serius bodoh. Kenapa?”
Chanyoel mendorong kepala Baekhyun ke belakang karena gemas. Aku hanya
senyum-senyum melihat kelakuan mereka berdua.
“ Bukankah kamu sudah sangat
mencintai noona itu, aku rasa ia juga mencintai mu. Kenapa setelah semua ini
indah justru kamu ingin mengakhirinya?” Chanyoel melanjutkan.
“ Bukan aku yang menginginkan
hubungan itu selesai. Tapi aku harus membuat hubungan kita seolah-olah
selesai.” Jawab baekhyun.
“ Siapa yang menginginkannya?”
“ Sunbae Jung noona, dia yang
meminta ku untuk membuatnya berakhir.” balas Baekhyun pelan. Sepelan apapun itu
tetap saja berhasil membuatku kaget. Sunbae Jung?? Ya Tuhaan, kenapa dia
berulah lagi. Apa tujuan dia menginginkan hal ini. Oh tidak, jangan bilang dia
ingin membuat kabar putusnya Baekhyun dan Taeyon untuk mempengaruhi penjualan
album EXO nanti mengingat masih banyak fans Baekhyun yang tidak merestui
hubungan nya dengan Taeyoen. Ketika mereka mendengar kabar bahwa idolanya putus
maka mereka akan dengan senang hati menyambutnya kemudian kembali royal. Kenapa
dia bisa dengan mudah meminta orang untuk berhubungan kemudian memintanya untuk
mengakhiri hubungan itu. Dia pikir ini permaian uang??
“ Aku tidak bisa menolaknya noona,
karena dulu yang meminta aku untuk berhubungan dengan Taeyoen juga sunbae Jung
dan jujur dia yang akhirnya membuat kita benar-benar saling jatuh cinta.”
Baekhyun meneruskan ceritanya.
Iya,
memang tahun lalu ketika dunia hiburan Korea gempar membicarakan hubungan
Taeyoen dan Baekhyun yang tengah pacaran hanya berita fake. Gadungan karena
hubungan itu hanya hubungan yang direkayasa. Berita itu dibuat untuk menutupi
berita lainnya. Pada saat itu ada pejabat yang tengah tersandung masalah
korupsi dengan pengusaha besar di negara ini, beberapa media sempat
membicarakannya namun orang kepercayaan pejabat tersebut datang ke gedung SM
bermaksut untuk membeli berita dari artis kami. Dalam arti dia ingin agency
kami membuat suatu berita besar pada artisnya untuk mengalihkan isu tentang
berita korupsi tersebut. Entah atas pertimbangan apa dan berapa banyak uang
yang ditawarkan akhirnya sunbae Jung menerima kerjasama tersebut. Skenario awal
yang dibuat adalah tentang berita kekerasan, kita akan membuat cerita artis
kita yang tengah terlibat perkelahian, dan kalian tau artis siapa itu yang
ditunjuk untuk menjadi aktornya? Oppa Siwon! Aku mati-matian menolak dan
berusaha keras untuk melindungi oppa siwon dari kegiatan perusak nama baik dan
karakter yang telah bertahun-tahun kita bangun bersama-sama. Pilihan sunbae
Jung pada oppa Siwon bukan tanpa alasan, itu jelas karena dari seluruh member
Suju dialah yang meiliki banyak penggemar dan dia memiliki pengaruh besar pada
perusahaan terlebih dia dari keluarga yang sangat terpandang, maka jika dia
terlibat perkelahian akan menjadi berita yang tidak akan henti-hentinya
disoroti dan kemungkinan besar mengalihkan isu korupsi itu berhasil. Tapi demi
Tuhan itu tidak akan aku biarkan, sebagai manager saat itu aku bertanggung
jawab dengan artis ku. Kalaupun memang harus oppa Siwon aku minta untuk tidak
membuat skenario perkelahian, mungkin isu asmara akan lebih baik dan yang aku
ajuka ke sunbae Jung tentang isu asmara satu managemen. Semua orang juga tau
sejak SM masih diasuh sunbae Lee Soo Man bahwa peraturan larangan pacaran
dengan satu managemen itu mutlak, jika isu itu bisa kita angkat kemungkinan
berita itu meledak akan sangat besar. Tinggal mencari aktor dan artisnya saja
kan. Pilihannya tetap di oppa Siwon sebagai aktor, itu dari sunbae Jung dan
pilihan ku untuk artisnya Taeyoen dari SNSD. Bukan tanpa alasan pula, karena
saat itu SNSD sedang dalam kondisi sangat baik keluar masuk media karena
keberhasilannya membuat album di Jepang dan Taeyoen adalah leader dari SNSD
yang pasti punya pengaruh sangat besar pada grubnya. Namun pilihan Taeyoen dan
Siwon bukanlah pilihan yang tepat karena banyak yang tau juga hubungan member SNSD
dan member SuJu sudah sangat dekat sejak dulu, akan terlihat tidak istimewa
jika tiba-tiba kabar asamara itu muncul. Aku memberikan alternativ grub lain
dan entah kenapa aku tertarik dengan penyandingkan Taeyoen dari grub rookie
EXO. Selain bisa untuk ajang promosi grub baru kita aku yakin berita itu akan
bisa meledak. Selain itu bisa kita jadikan pengalihan isu tentang kabar
gugatan-gugatan mantan member mereka yang sampai saat itu masih terus mewarnai
pemberitan. Untuk siapa member yang terpilih sebagai aktor aku sudah tidak mau
ambil bagian lagi, setelahnya sunbae Jung yang mengurusnya. Aku pikir sunbae
akan memilih Suho karena dia juga leader dan sudah lama menjadi bagian dari SM
tapi dugaan ku salah, sunbae memilih Baekhyun dan munculah skenario hubungan
mereka. See, benar-benar berhasilkan berita itu meledak seperti boom atom. Korea
benar-benar heboh dengan berita itu semua media membicarakannya, banyak kecaman
banyak cacian banyak kekecewaan dari para fans yang membuat taeyoen dan
Baekhyun tertekan. Taeyorn bahkan dengan tangisan meminta maaf pada fans nya,
begitu juga dengan Baekhyun yang terus diserang oleh fans Taeyoen sampai dia
diminta mundur dari Inkigayo sebagai MC saat itu. Aku merasa berdosa karena aku
ikut terlibat dalam pemilihan mereka sebagai orang yang dikorbankan untuk
keuntungan orang lain, tapi aku sudah menjelaskan dan meminta maaf ratusan kali
kepada mereka. Bersyukur karna pada akhirnya secara alami mereka saling jatuh
cinta tapi ketika semua ini indah pada waktunya, kenapa dengan seenak hatinya
sunbae meminta kembali untuk selesai begitu saja? Sunbae Jung pun pada akhrinya
menerima kenyataan bahwa Baekhyun dan taeyon benar-benar pacaran bukan
pura-pura. Dia mengetahui bahwa mereka akhirnya saling jatuh cinta, dan setelah
semua yang terjadi sekarang dia meminta untuk kembali seperti semua??
“ Aku sudah mengatakan ini semua
pada Taeyoen untuk menjaga perasaannya, agar dia tau bahwa itu bukan keinginan
ku. Aku tau noona dia sangat terluka ketika siang tadi aku mengetakannya. Tapi aku
memperbaiki ucapan ku dan menjelaskan semuanya tadi. Aku harapa dia mengerti
dan bantu aku untuk meyakinkannya noona.” Baekhyun meminta dengan tulus dan
suaranya yang mulai menghilang.
“ Pergilah tidur, ini sudah hampir
pagi kalaian butuh istirahat untuk aktivitas besok yang padat. Aku akan
mengurusnya dengan sunbae Jung besok pagi, kamu tenang saja aku akan membantu
kalian. Aku juga tidak rela kalau sunbae Jung menjadikan kalian sebagai ajang
promosi lagi. “
“ Jangan sampai bertengkar lagi
dengan sunbae noona, “ chanyoel mengingatkan.
Aku
tersenyum mengingat pertengkaran ku dengan sunbae Jung didepan anak-anak ketika
memutuskan tentang MV call me baby beberapa hari lalu. Bukan pertengakaran
biasa karena aku san sunbae benar-benar ingin menelan satu sama lain untuk memenangkan
pertengakaran itu. Tapi bukankah aku sudah terlalu sering bertengkar dengannya
untuk masalah pekerjaan, itu kenapa mungkin pada akhirnya sunbae Lee Soo Man
mengalah dan memilih menjadi pengamat saat ini karena pemikiran sunbae Jung
selalu bertolak belakang dengan kami.
“ Tenang saja, kita sudah terlalu
bosan untuk bertengkar. Pergilah tidur ini sudah hampir jam 3, kalian butuh
muka yang fresh besok untuk pemotretan. Kalau jam segini kalian belum tudur
kasian make up artisnya yang harus bekerja keras untuk mempertebal aye liner
kalian besok.”
“ Baiklah, noona juga segera tidur. Ayo.”
Baekhyun bangkit diikuti Chanyoel dan aku kemudian kami berjalan keluar dapur
untuk segera tidur.
Di kamar, aku masih menyempatkan
melihat ponsel ku sebentar berharap ada pesan dari Min Hoo karena hari ini sama
sekali dia tidak menghubungi ku. Mungkin dia sangat sibuk disana sampai dia
lupa memberiku kabar, nyatanya sampai sepagi ini dia masih belum membalas pesan
ku. Aku masih duduk di meja kerjaku yang nampak berantakan karena lembaran-lembara
kertas yang berserakan, aku baru berusaha menyelesaikan kembali lagu untuk
sountrack drama web yang dibintangi oleh para member EXO masih dalam rangka
promosi album mereka yang bekerjasama dengan LINE.
Bekerja
di dunia seperti ini memang butuh mental kuat, penuh dengan gadungan. Semua sudah
diatur ceritanya, jadwalnya, pergerakannya, kita hanya menjalankan dan
mematuhinya. Aku mengingat kembali tentang Baekhyun dan Taeyoen, bahkan masalah
perasaan masih bisa diatur harus seperti ini seperti itu. Mungkin jodoh kita
pun sudah disiapkan oleh perusahaan kamu harus dengan siapa menikah untuk
membuat berita besar dan nantinya berpengaruh pada saham perusahaan. Aku bersyukur
ketika oppa Sungimin bisa dengan bebas memilih pasangan hidupnya tanpa ada
interfensi sama sekali dari perusahaan, bersyukur karena aku pikir keinginannya
untuk menikah akan ditentang perusahaan saat itu. Tapi ternyata tidak justru
perusahaan mendukungnya, mungkin karena oppa sungimin bukan merupakan aset
besar perusahaan jadi tidak akan ada pengaruh apapun yang terjadi ketika dia
memutuskan untuk menikah. Meskipun sempat ada berita fans oppa bunuh diri
karena mendengar kabar pernikahannya. Aku tidak yakin perusahaan akan
memberikan kelonggaran yang sama jika yang melakukan itu oppa Siwon, ya dia
aset besar perusahaan ini setelah SNSD. Kita bukanlah milik diri kita sendiri
ketika kita masuk dalam putaran dunia ini, kita milik perusahaan dan milik
fans. Itu yang terkadang membuat hidup kita serba tidak nyaman, apa yang kita
kerjakan harus selalu berorientasi pada perusahaan dan fans. Apalagi di
perusahaan sebesar SM yang memiliki banyak sekali peraturan dari peraturan yang
masuk akal sampai yang tidak.
1 komentar
Bagus deh.. jadi ini menurutku mbak isul mbuat crita dimana juwita itu jadi pencerita ttg kisah di sm gtu? jadi pengen buat ff ttg artis
BalasHapus